Jelang Muktamar Ke-14 Nasyiatul Aisyiyah di Bandung, Siap Memajukan Perempuan dan Menguatkan Peradaban

- Kamis, 1 Desember 2022 | 17:10 WIB
Jelang Muktamar Ke-14 Nasyiatul Aisyiyah di Bandung, Siap Memajukan Perempuan dan Menguatkan Peradaban. (muhammadiyah.or.id)
Jelang Muktamar Ke-14 Nasyiatul Aisyiyah di Bandung, Siap Memajukan Perempuan dan Menguatkan Peradaban. (muhammadiyah.or.id)

SUARAUMATNEWS.com - Nasyiatul Aisyiyah (NA) Muhammadiyah tengah persiapan untuk melaksanakan gelaran Muktamar ke-14 pada 2-4 Desember 2022 di Bandung, Jawa Barat.

Muktamar yang sedianya dilaksanakan pada 2020 namun tertunda karena pandemi ini mengambil tema Memajukan Perempuan, Menguatkan Peradaban.

“Seharusnya Muktamar ke-14 Nasyiatul Aisyiyah ini dilaksanakan pada 2020 namun karena pandemi kondisi tidak memungkinkan melaksanakan Muktamar secara offline," ujar Ketua Umum Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah, Diyah Puspitarini.  

Baca Juga: Emak-emak Nekat tutup paksa Tambang Ilegal di Batang, Jawa Tengah, Lebih Bernyali daripada yang Punya Kuasa

"Dan beberapa pertimbangkan kami tidak melakukan Muktamar secara online karena Muktamar bukan hanya soal menyelesaikan tanggung jawab tetapi juga menjalin ukhuwah,” jelas Diyah.

Terkait tema Muktamar ke-14 Nasyiatul Aisyiyah kali ini, Diyah menyebut terdapat dua kata yakni Memajukan Perempuan dan Menguatkan Peradaban.

Memajukan perempuan disebut Diyah bukan dengan pemaknaan saat ini bukan perempuan mengalami ketertinggalan.

“Akan tetapi saat ini perempuan sudah diberikan ruang aspirasi tapi masih ada aspek yang tertinggal seperti jaminan hak, angka kekerasan, angka perceraian, dampak pandemi juga salah satunya banyaknya PHK yang dialami perempuan dan semua aspek ini perlu menjadi perhatian kita bersama,” ungkap Dyah.

Memajukan perempuan disebut Diyah juga harus dilakukan dengan pelaksanaan sikap dan dibuktikan dengan kontribusi nyata oleh perempuan.

Baca Juga: Unila Trending Topic Twitter, Apa yang Terjadi dengan Perguruan Tinggi Negeri Kebanggaan Warga Lampung Itu?

Nasyiatul Aisyiyah disebut Diyah sejak awal berdiri, merupakan wujud nyata dari terbuka luasnya ruang gerak bagi perempuan muda Muhammadiyah untuk bisa berkiprah berdakwah amar maruf nahi munkar.

Lebih lanjut, terkait menguatkan peradaban disampaikan Diyah bahwa peradaban konteksnya bukan hanya skala lokal tapi makna yang luas dan memiliki ruang waktu yang cukup lama.

“Termasuk memajukan kualitas perempuan yang merupakan bagian menguatkan peradaban,” tandasnya.

Jelang 1 Abad NA, Diyah menyebutkan Nasyiatul Aisyiyah terus mendorong para perempuan agar memiliki peran strategis di berbagai bidang.

Termasuk merintis internasionalisasi NA sebagai tanggung jawab di era revolusi industri yang menuntut manusia termasuk perempuan memilili peran strategis di berbagai bidang.

Halaman:

Editor: Konradus Fedhu

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Prahara Sang Jenderal: Dewi Justitia di Tengah Badai

Jumat, 2 Desember 2022 | 08:01 WIB

Terpopuler

X