SUARAUMATNEWS.com - Nasyiatul Aisyiyah (NA) Muhammadiyah tengah persiapan untuk melaksanakan gelaran Muktamar ke-14 pada 2-4 Desember 2022 di Bandung, Jawa Barat.
Muktamar yang sedianya dilaksanakan pada 2020 namun tertunda karena pandemi ini mengambil tema Memajukan Perempuan, Menguatkan Peradaban.
“Seharusnya Muktamar ke-14 Nasyiatul Aisyiyah ini dilaksanakan pada 2020 namun karena pandemi kondisi tidak memungkinkan melaksanakan Muktamar secara offline," ujar Ketua Umum Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah, Diyah Puspitarini.
"Dan beberapa pertimbangkan kami tidak melakukan Muktamar secara online karena Muktamar bukan hanya soal menyelesaikan tanggung jawab tetapi juga menjalin ukhuwah,” jelas Diyah.
Terkait tema Muktamar ke-14 Nasyiatul Aisyiyah kali ini, Diyah menyebut terdapat dua kata yakni Memajukan Perempuan dan Menguatkan Peradaban.
Memajukan perempuan disebut Diyah bukan dengan pemaknaan saat ini bukan perempuan mengalami ketertinggalan.
“Akan tetapi saat ini perempuan sudah diberikan ruang aspirasi tapi masih ada aspek yang tertinggal seperti jaminan hak, angka kekerasan, angka perceraian, dampak pandemi juga salah satunya banyaknya PHK yang dialami perempuan dan semua aspek ini perlu menjadi perhatian kita bersama,” ungkap Dyah.
Memajukan perempuan disebut Diyah juga harus dilakukan dengan pelaksanaan sikap dan dibuktikan dengan kontribusi nyata oleh perempuan.
Nasyiatul Aisyiyah disebut Diyah sejak awal berdiri, merupakan wujud nyata dari terbuka luasnya ruang gerak bagi perempuan muda Muhammadiyah untuk bisa berkiprah berdakwah amar maruf nahi munkar.
Lebih lanjut, terkait menguatkan peradaban disampaikan Diyah bahwa peradaban konteksnya bukan hanya skala lokal tapi makna yang luas dan memiliki ruang waktu yang cukup lama.
“Termasuk memajukan kualitas perempuan yang merupakan bagian menguatkan peradaban,” tandasnya.
Jelang 1 Abad NA, Diyah menyebutkan Nasyiatul Aisyiyah terus mendorong para perempuan agar memiliki peran strategis di berbagai bidang.
Termasuk merintis internasionalisasi NA sebagai tanggung jawab di era revolusi industri yang menuntut manusia termasuk perempuan memilili peran strategis di berbagai bidang.
Artikel Terkait
Yandri Susanto: Muhammadiyah dan NU adalah penopang Negara Kesatuan Republik Indonesia, Harus Peduli...
Atap Bangunan SD Muhammadiyah Bogor Roboh, Belasan Siswa Terluka dan Dilarikan Ke Rumah Sakit
Buka Muktamar Ke-48 Muhammadiyah, Jokowi Apresiasi Peningkatan SDM dan Penguasaan Ilmu Pengetahuan & Teknologi
Tok! Ketua Umum Haedar Nashir dan Abdul Mu’ti Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Masa Bakti 2022-2027 Ditetapkan
Muktamar Ke-48 Muhammadiyah Usai Sudah, Berikut Profil 13 Anggota Pimpinan Pusat Muhammadiyah 2022-2027
Menjaga Ritme Kepemimpinan Kolektif Kolegial di Muhammadiyah, Haedar: Ketum Posisinya Hanya Sejengkal...
Padatnya Jadwal Jokowi Rela Tinggalkan KTT APEC Demi Bisa Hadir di Muktamar Muhammadiyah, Alasannya Berkelas!
Selayang Pandang Tentang Risalah Islam Berkemajuan, Salah satu agenda Muktamar Muhammadiyah ke-48 di Surakarta
Gelaran Muktamar Muhammadiyah ke-48 di Surakarta Berakhir, Ini Lima Poin Keputusan Muktamar 5 Tahun ke Depan
Mardani Ali Semprot Benny Rhamdani: Pernyataan Toxic Kayak Gitu Tidak Layak Didengar Presiden, Kasihan Jokowi
Pimpin Jateng, Kinerja Ganjar Pranowo Dibocorkan Warganya, Pantas Jadi Presiden 2024?
Daniel Sinaga Resmi Dilantik Sebagai Ketua DPW Pejuang Batak Bersatu Provinsi Jambi, Janji Beri Yang Terbaik
Cristiano Ronaldo Sepakat Gabung Klub Arab Saudi Al Nassr, Terima Bayaran Rp3,2 Triliun Per Tahun, Fantastis!
Berikut Daftar 10 Tim yang Lolos 16 Besar Piala Dunia Qatar 2022, Arab Saudi, Qatar dan Iran Pulang Kampung