SUARAUMATNEWS.com - Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) cabang Kota Kupang pertanyakan alasan BPH Migas mengurangi pasokan minyak tanah ke Nusa Tenggara Timur (NTT)
Pasalnya viral video di media sosial yang memperlihatkan antrean panjang warga NTT khususnya di Kota Kupang untuk membeli minyak tanah.
Terkait hal itu, Wakil Ketua Bidang Politik Dewan Pimpinan Cabang GMNI Kupang, Jacson Marcus angkat bicara.
Menurutnya hal tersebut tidak perlu terjadi kalau pasokan minyak tanah ke Kota Kupang tidak dikurangi oleh pihak berwenang dalam hal ini Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi atau BPH Migas.
Lanjut Jacson, pengurangan distribusi minyak tanah diperkuat dengan pemberitaan media massa dan fakta yang terjadi di lapangan.
"Dampak pengurangan ini menyebabkan terjadinya kelangkaan salah satu bahan kebutuhan pokok bagi warga NTT (minyak tanah-red)," ujar Jascon dalam keterangan tertulisnya yang diterima SuaraUmatNEWS.com, Selasa (29/11).
Kelangkaan minyak tanah di Kota Kupang merupakan dampak dari kebijakan pengurangan pasokan distribusi minyak tanah oleh pemerintah pusat melalui BPH Migas.
Pengurangan distribusi minyak tanah untuk NTT di tahun 2022 adalah sebanyak 2,02 persen jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Menurut data distribusi minyak tanah pada tahun 2021 sebanyak 108.781 kiloliter sedangakan untuk tahun 2022 sebanyak 104.990 kiloliter.
"Pengurangan pasokan distribusi ini merupakan langkah keliru yang diambil oleh BPH Migas," kata Jacson.
Baca Juga: SOROTAN: Quo Vadis Dugaan Korupsi Pasar Danga di Mbay Nagekeo Flores NTT
Pasalnya Jacson menyebut, saat ini terjadi peningkatan akan kebutuhan minyak tanah di kota Kupang apalagi menjelang perayaan hari raya Natal dan tahun baru.
"Ironisnya ketersediaan di bulan November hingga Desember hanya tersisa 16,19 persen atau sebesar 15.865 kiloliter," tandasnya.
Terhadap pengurangan yang dilakukan tanpa sebuah dasar alasan yang jelas oleh BPH Migas, GMNI Kupang mempertanyakan hal tersebut.
Artikel Terkait
Leader Opinion: Lukas Enembe dan WTP 7 Kali Berturut-turut, So What?
Leader Opinion: Jurus Mabuk Program Keblinger Kompor Listrik Pemerintah Tuai Pertanyaan Publik Indonesia
Leader Opinion: Kadang Prinsip Hidup Itu Gak Penting Banget! Nih Alasannya!
Leader Opinion: Hari Santri Diperingati Sebagai Bukti Cinta NKRI
Leader Opinion: Ir. Iswar Aminuddin Sekda Kota Semarang, Siap Jadi Santri Yang Memegang Kebenaran
Leader Opinion Nurul Azizah: Kena Virus Radikalisme dan Terorisme, Pasti Jadi Goblok Mendadak atau 'Botol'
Leader Opinion: Sumpah Pemuda Tekad Bersama Bangun Bangsa
Leader Opinion Nurul Azizah: Politik Napas Panjang 3 Zaman Bambang Pacul, Puan Maharani dan Ganjar Pranowo
Leader Opinion: Tindak Tegas Pelaku Eksploitasi Anak di bawah Umur Dalam Sebuah Massa Aksi Demonstrasi